Minggu, 18 Juli 2010

sepatu oo sepatu

kalo lagi hang out ke mal sama kawan, pasti mata ga bakal lepas dari yang namanya baju, sepatu, tas pokoknya semua yang berhubungan dengan shopping!
entah kenapa bagi seluruh wanita di dunia ini, shopping merupakan hal yang menyenangkan, terutama untuk diriku sendiri.
perlu diketahui sekali lagi bahwa saya adalah anak KOST sehingga kondisi keuangan yang dimiliki pastilah sangat pas-pasan menyebabkan untuk bershopping harus mempunyai simpanan lebih hasil dari tidak jajan beberapa minggu, glek!
okay back to the topic.
aku sedang ngiler dengan sebuah sepatu olahraga yang berwarna merah terang dan bergariskan warna silver, keren amat! tapi harganya membuat kita mundur tanpa syarat.
saat sedang asyik-asyiknya mengamati sepatu, ada seorang ibu-ibu yang mengamati sepatu sekolah di sampingku.
dari penampilannya, ibu itu jauh dari kata orang "berpunya", pakaiannya lusuh bahkan hampir mrip serbet di rumah*maaf ya allah!
mukanya berminyak, sorot matanya menggambarkan kesederhanaan dan ketidak berdayaan menghadapi nasib buruk yang terus mendera.
entah karena aku yang memang lebay atau emang beneran, mata ibu itu berkaca-kaca melihat sepatu sekolah yang tertera seharga 300 ribu rupiah.
karena penasaran akhirnya aku terus memperhatikan ibu itu,
ibu itu memanggil mbak-mbak penjualnya.

ibu : mbak, ini harganya berapa?
mbak judes :itu harganya sudah tertera di bawah sepatunya bu, TIGA RATUS RIBU!
ibu : apa bisa dikurangi mbak?
mbak judes : maaf bu, tidak bisa, ini kan mall bu, bukan di pasar! kalo mau nawar ya di pasar sana!
ibu : (tersentak) oh, terima kasih ya mbak.

ibu itu meninggalkan tempat perbelanjaan.
aku tetap diam dan kembali menalarkan kejadian tadi dala alam sadarku.
alangkah kejam mbak tadi,
apakah dia tidak bsa berlaku sedikit sopan terhadap orang yang mempunyai ekonomi di bawah standart seperti ibu tadi?
bagaimana kalau suatu saat takdir berbalik dan dia akan mengalami hal serupa dengan ibu itu? apakah ia bisa menerima di perlakukan seperti tadi?
Tuhan bukannya tidak adil menciptakan manusia dengan berbagai macam perbedaan termasuk perbedaan ekonomi dan kedudukan.
namun, perbedaan itu untuk menyadarkan kita bahwa kita patut bersyukur akan nikmat Tuhan YME dan mengajarkan kita untuk berbagi pada orang yang tidak punya!!
apakah mbak itu tidak pernah di ajarkan agama?
aku langsung bersigap pergi karena mood shoppingku hilang.

mbak judes : jadi beli mbak?
aku : ogah! mending beli di pasar kalau penjualnya lebih berpendidikan!

dan aku meninggalkan tempat perbelanjaan dengan senyum puas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar